Awalannya, beberapa orang mengawali taruhan online dengan argumen sederhana, seperti cari selingan, ingin tahu, atau ikutan rekan. Faktor-faktor yang lain berperan adalah dampak iklan yang memikat dengan janji hadiah besar, bonus registrasi yang menarik, dan keringanan akses lewat piranti digital. Faktor ekonomi menggenggam peranan penting, khususnya saat seorang merasa tertekan untuk cari pendapatan tambahan pada kondisi ekonomi yang tidak konstan. Pada keadaan ini, taruhan online judi bola, slot atau kasino online terlihat seperti jalan singkat yang gampang untuk menangani kesusahan keuangan, walaupun realitanya dalam umumnya kasus ini malah bisa jadi memperburuk kondisi.
Dari pemikiran psikologis, taruhan online manfaatkan proses otak yang dikenali sebagai penghargaan sistem. Saat seorang taruhan dan alami kemenangan, otak melepas dopamin, zat kimia yang memberi rasa senang dan suka. Dampak ini membuat pemain ingin terus bermain, bahkan juga saat mereka kalah. Lebih parahnya kembali, basis judi direncanakan untuk manfaatkan dampak "nyaris menang", yakni keadaan di mana pemain hampir memperoleh kemenangan besar, tapi tidak berhasil. Dampak ini membuat keinginan palsu yang menggerakkan pemain untuk coba , walaupun mereka telah kehilangan uang banyak.
Oleh karena itu, penting untuk pahami ketidaksamaan di antara bermain untuk selingan dan pertanda awalnya ketagihan. Bermain untuk selingan umumnya dilaksanakan dalam kurun waktu terbatas dalam jumlah uang yang kecil dan tanpa harapan menang besar. Kebalikannya, pertanda ketagihan mencakup susah stop bermain, merasa resah saat tidak taruhan, memakai uang yang semestinya untuk keperluan lain, sampai bohong ke keluarga mengenai kegiatan taruhan. Saat permainan judi tak lagi menjadi sekedar selingan, tapi keperluan yang memimpin, tersebut saat di mana ketagihan mulai mengakar.